13+ Tips Untuk Orangtua atau Santri Agar Betah Belajar di Pondok Pesantren
Belajar di pondok pesantren adalah sebuah keputusan yang tepat di zaman sekarang, hal ini dikarenakan dengan belajar di pondok akan mampu meciptakan kesehatan jasmani dan rohani bagi sang buah hati atau anak.
Apalagi melihat berbagai kondisi seperti sekarang ini, yang telah marak ditemukan, pergaulan bebas tanpa batas, kondisi rendahnya pengatahuan agama Islam (Baca: Defenisi Agama Islam)yang menyebakan tidak bisa membedakan hal dan bathil, atau kondisi-kondisi lainnya yang menciptakan masalah keresahan dan kegagalan genarasi muda.
Tinggal di pondok pesantren (Baca: Defenisi Pondok Pesantren) sebagai lembaga pendidikan pertama di Indonesia memang tidak menjamin anaknya menjadi baik tapi menjadi jaminan orangtua bahwa keputusan tinggal di pondok pesantren adalah kebutusan terbaik, sebab sampai saat ini kontribusi pondok pesantren dalam memperjuangkan agama Islam sekaligus mengisi kemerdekaan sudah tidak bisa lagi diragukan.
Meskipun orang yang tinggal di pondok pesantren adalah orang-orang terpilih sekaligus mulia, tetapi tetap saja ada sebagian orangtua yang merasa kecewa ketika anaknya tak betah tinggal di pondok pesantren, dan sang anak tak betah tinggal di pesantren karena merasa terkekang, atau merasa ada masalah kepada sesama temannya.
Kondisi tersebut menjadi latar belakang, bagimana tulisan ini di buat untuk mengatasi ketidakbetahan tinggal di Pondok Pesantren. Semoga dengan 13 cara agar betah di pondok pesantren, baik untuk si anak ataupun orangtunya bermanfaat kedepannya.
Adapun cara agar betah tinggal di pondok pesantren tersebut, ialah sebagai berikut:
Ingat, bagi sang anak bisa mengambil pelajaran, bahwa tujuannya di titipkan untuk membina ilmu di Pondok Pesantren seharusnya mampu menjadi motivasi tersendiri, dan bagi orangtua menitipkan anaknya tinggal di pondok pesantren adalah bukti bahwa sang anak harus bisa lebih baik, terutama lebih baik pengetahuan agamanya.
Jangan suka merengek belas kasihan, jangan pula selalu risau tentang keputuan tinggal di pondok pesantren. Keputusan tinggal di pondk adalah keputusan terbaik yang seharusnya menjadi motivasi agar bisa lebih dari apa yang di dapat. Intinya, sekarang dan dulu berbeda, sekarang sejak tinggal di pondok pesantren harus mandiri.
Oleh karena itu jika tidak betah tinggal di pondok pesantren hal pertama yang harus dilakukan ialah dengan mengikuti semua kegitan, jangan pernah melanggar sebab semakin kita sibuk dengan urusan bermanfaat, semakin kita lupa tentang konidisi hati yang tidak betah tinggal di pondok pesantren.
Keputusan mengiziankan pulang selama 40 hari adalah keputusan tepat, sebab selama itulah anak akan bersosialisasi, memantaskan kondisi, dan menerima keadaan.
Masalah sering pulang ketika di pondok pesantren akan membuat anak tidak betah, sebab anak yang tinggal di pesantren (santri) akan terus menerus mengingat kondisi dan keadaan rumahnya yang jauh lebih mengasikan, misalnya makan selalu disiapkan, baju selalu siapkan, dan keperluan-keperluan lainnya.
Oleh karena agar betah tinggal di pesantren keputusan pertama jangan sering pulang.
Selanjutnya adalah jangan orang tua merasa khawatir sehingga seringkali menyenguk sangak anak ketika di pesantren. Kenyataan ini sering terjadi, saat anak tinggal di pesantren orang tua sering menyenguk, seolah orang tua khwatir (memang seharusnya begitu) sehingga orangtua membawakan makanan, atau cemilan untuk anaknya. Kondisi ini tentu saja berakibat kepada anak yang ingginya pulang, karena berfikir bahwa ia akan jauh lebih nikmat ketika berada di rumah, bukan di pondok pesantren.
Persoalan lain yang membuat kesehatan fisik santri merasa terganggu adalah keadaan dimana ia merasa terkena penyekit, misalnya penyakit gatal-gatal (jarban) penyakit ini seringkali di alami oleh santri padahal itu karena salahnya sendiri yang tidak bisa menjaga kebersihan, oleh karenanya sebagai saran, orang yang tinggal di pesantren jagalan kesehatan fisik melalui hidup yang bersih.
Dengan sehat secara batin, akan membuat keteraman ketika tinggal di pesantren. Hal ini banyak di buktikan, apar alumni pesantren yang sudah merasakan nimatnya tinggal di pondok pesantren, sehingga jaga juga ya, fisiknya
Kesbukan-kesibukan yang akan membuat kalian lupa, bahwa tidak betah di pondok pesantren adalah perbuatan yang salah, lho mana ada sekarang kesbukan yang tidak bermanfaat, kan? Oleh karenanya tips yang ke-8 ini adalah mencari kesbukan,.
Apalagi sampai mengeluh kepada orangtua, hanya akan menjadi masalah. Sebab orangtua akan merasa khawatir, sehingga dengan kondisi ini akan membuat iba dan akhirnya orangtua memilih untuk mengambil pulang anaknya.
Karena hal itulah setidaknya agar betah di pesantren adalah mendapatkan rizki yang halal dari orangtuanya.
So, 13 tips agar batah di pesantren tersebut ialah hasil implementatif dari berbagai literatur, yang mencoba berbagai cara untuk orangtua atau anaknya yang tinggal di pesantren. Silahkan mencoba dan semoga bermnafaat. (Baca: 6 Pondok Pesantren Terkenal di Metro)
Ilustrasi: Santri di Pesantren |
Tinggal di pondok pesantren (Baca: Defenisi Pondok Pesantren) sebagai lembaga pendidikan pertama di Indonesia memang tidak menjamin anaknya menjadi baik tapi menjadi jaminan orangtua bahwa keputusan tinggal di pondok pesantren adalah kebutusan terbaik, sebab sampai saat ini kontribusi pondok pesantren dalam memperjuangkan agama Islam sekaligus mengisi kemerdekaan sudah tidak bisa lagi diragukan.
Meskipun orang yang tinggal di pondok pesantren adalah orang-orang terpilih sekaligus mulia, tetapi tetap saja ada sebagian orangtua yang merasa kecewa ketika anaknya tak betah tinggal di pondok pesantren, dan sang anak tak betah tinggal di pesantren karena merasa terkekang, atau merasa ada masalah kepada sesama temannya.
Kondisi tersebut menjadi latar belakang, bagimana tulisan ini di buat untuk mengatasi ketidakbetahan tinggal di Pondok Pesantren. Semoga dengan 13 cara agar betah di pondok pesantren, baik untuk si anak ataupun orangtunya bermanfaat kedepannya.
Adapun cara agar betah tinggal di pondok pesantren tersebut, ialah sebagai berikut:
Cara Agar Anak Bentah di Pondok Pesantren
Antara lain sebagai berikut;
- Niat Yang Kuat
Ingat, bagi sang anak bisa mengambil pelajaran, bahwa tujuannya di titipkan untuk membina ilmu di Pondok Pesantren seharusnya mampu menjadi motivasi tersendiri, dan bagi orangtua menitipkan anaknya tinggal di pondok pesantren adalah bukti bahwa sang anak harus bisa lebih baik, terutama lebih baik pengetahuan agamanya.
- Sadar Jika Harus Mendiri
Jangan suka merengek belas kasihan, jangan pula selalu risau tentang keputuan tinggal di pondok pesantren. Keputusan tinggal di pondk adalah keputusan terbaik yang seharusnya menjadi motivasi agar bisa lebih dari apa yang di dapat. Intinya, sekarang dan dulu berbeda, sekarang sejak tinggal di pondok pesantren harus mandiri.
- Harus Dispilin Mengukti Kegaiatan, meski tidak betah
Oleh karena itu jika tidak betah tinggal di pondok pesantren hal pertama yang harus dilakukan ialah dengan mengikuti semua kegitan, jangan pernah melanggar sebab semakin kita sibuk dengan urusan bermanfaat, semakin kita lupa tentang konidisi hati yang tidak betah tinggal di pondok pesantren.
- Jangan Sering Pulang atau Dijenguk Orangtua
Keputusan mengiziankan pulang selama 40 hari adalah keputusan tepat, sebab selama itulah anak akan bersosialisasi, memantaskan kondisi, dan menerima keadaan.
Masalah sering pulang ketika di pondok pesantren akan membuat anak tidak betah, sebab anak yang tinggal di pesantren (santri) akan terus menerus mengingat kondisi dan keadaan rumahnya yang jauh lebih mengasikan, misalnya makan selalu disiapkan, baju selalu siapkan, dan keperluan-keperluan lainnya.
Oleh karena agar betah tinggal di pesantren keputusan pertama jangan sering pulang.
Selanjutnya adalah jangan orang tua merasa khawatir sehingga seringkali menyenguk sangak anak ketika di pesantren. Kenyataan ini sering terjadi, saat anak tinggal di pesantren orang tua sering menyenguk, seolah orang tua khwatir (memang seharusnya begitu) sehingga orangtua membawakan makanan, atau cemilan untuk anaknya. Kondisi ini tentu saja berakibat kepada anak yang ingginya pulang, karena berfikir bahwa ia akan jauh lebih nikmat ketika berada di rumah, bukan di pondok pesantren.
- Membiasakan diri Untuk Bergaul
- Sehat Fisik
Persoalan lain yang membuat kesehatan fisik santri merasa terganggu adalah keadaan dimana ia merasa terkena penyekit, misalnya penyakit gatal-gatal (jarban) penyakit ini seringkali di alami oleh santri padahal itu karena salahnya sendiri yang tidak bisa menjaga kebersihan, oleh karenanya sebagai saran, orang yang tinggal di pesantren jagalan kesehatan fisik melalui hidup yang bersih.
- Sehat Batin
Dengan sehat secara batin, akan membuat keteraman ketika tinggal di pesantren. Hal ini banyak di buktikan, apar alumni pesantren yang sudah merasakan nimatnya tinggal di pondok pesantren, sehingga jaga juga ya, fisiknya
- Mencari Kesibukan
Kesbukan-kesibukan yang akan membuat kalian lupa, bahwa tidak betah di pondok pesantren adalah perbuatan yang salah, lho mana ada sekarang kesbukan yang tidak bermanfaat, kan? Oleh karenanya tips yang ke-8 ini adalah mencari kesbukan,.
- Membantu Pengasuh Pesantren
- Rajib Berdo’a
- Jangan Mengeluh
Apalagi sampai mengeluh kepada orangtua, hanya akan menjadi masalah. Sebab orangtua akan merasa khawatir, sehingga dengan kondisi ini akan membuat iba dan akhirnya orangtua memilih untuk mengambil pulang anaknya.
- Kiriman dari Rizki Yang Halal
Karena hal itulah setidaknya agar betah di pesantren adalah mendapatkan rizki yang halal dari orangtuanya.
- Bertawakal Kepada Allah
So, 13 tips agar batah di pesantren tersebut ialah hasil implementatif dari berbagai literatur, yang mencoba berbagai cara untuk orangtua atau anaknya yang tinggal di pesantren. Silahkan mencoba dan semoga bermnafaat. (Baca: 6 Pondok Pesantren Terkenal di Metro)
2 Responses to "13+ Tips Untuk Orangtua atau Santri Agar Betah Belajar di Pondok Pesantren"
Mantaf sekali artikelnya, SEPERTI yg menjadi ide buku yg akan segera diterbitkan oleh MALKAS>MEDIA "Allah, Ijinkan Aku Nyantri", kumpulan cerpen santri sebagai tips tips agar betah di pesantren.
Okee kak, semoga bermanfaat ya kak. Salam dari kami Anak Pesantren Juga :)
Posting Komentar