Cerita Pengalaman Juara dalam Aneka Lomba

Cerita Pengalaman Juara dalam Aneka Lomba


Hallo seluruh pembaca website Namaku Sheilla Novianti, sekarang bersekolah di SMAN 1 Cicurug kelas XI MIPA 5. Umurku baru saja 17 tahun kemarin saat 20 Mei. Ini adalah beberapa cerita nyata pengalamanku dalam berbagai lomba yang semoga saja mampu untuk dijadikan pelajaran serta pembelajaran bagi kalian semuanya ya.

Cerita Pengalaman Juara


Saat bersekolah di SDN 2 Cicurug kelas 1 guruku memberi tugas menggambar dan mewarnai di buku gambar A4 temanya bebas, disitu aku menggambar rumah, ada pagar dan pohon seperti anak kecil biasanya tetapi tanpa gunung, sawah karena aku tahu anak lain pasti hobi menggambar itu. Ini sejarah pertama kalinya aku dibelikan krayon merk Titi isi 48.

Karena sudah siang tugas pun di pr-kan, dan diberi waktu beberapa hari untuk mengumpulkannya. Di rumah kakakku saat itu kelas 6 SD membantu tak ada niat untuk curang sih tapi kakakku tak sepenuhnya membantu mewarnai, hanya memberi saran dan mengajariku apa arti gradasi. Nah beberapa hari berlalu, aku mendapatkan nilai bagus, guruku memberi pujian dan mengajak untuk lomba mewarnai.

Dengan restu ibuku menyetujuinya dan sekaligus mengantar ke tempat lomba bersama wali kelasku, Bu Pupun ke Al-Husna.

Saat masuk tempat lomba ya aku seperti anak kecil lainnya yang menuruti perintah panitia lomba. Aku mewarnai langit dengan warna merah, oren, kuning seperti ajaran gradasi dari kakakku, dan ternyata menang mendapatkan juara ke 3. Piala pun di bawa pulang, tetapi nanti harus dibawa ke sekolah. Pagi, berangkat sekolah bareng Kakakku yang membawa piala kejuaraanku itu.

Lanjut naik kelas 2, wali kelasku yaitu bu Oneng menyalurkan bakatku dan melatih sampai aku mendapat juara 1 saat kelas 3 di SMAN 1 Cibadak dulu, kelas 4 SD lomba di Pelabuhan Ratu entah aku lupa juara atau tidaknya, karena bakatku semakin menonjol maka orangtuaku memberi krayon untuk kesekian kalinya merk Titi isi 55.

Tapi saat kelas 4 juga aku mencoba hal lain, temanku bisa bermain catur. Aku meminta orangtuaku membelikan catur. Mamahku menyetujuinya, aku diajarkan Bapakku yang dulunya mengikuti lomba catur dan selalu juara.

Aku pernah ikut lomba catur saat kelas 5, saat babak penyisihan aku ke 7 dan tidak masuk babak semifinal.

Saat kelas 5 karena keseringan sibuk menggambar sekarton penuh dan jam tidur selalu terlewat, dulu aku pertama kalinya tidur jam 3 pagi. Lalu aku pun merasa bosan, akhir-akhir ini pun ranking kelasku menurun. Mamahku merasa kasian padaku dan aku kali itu berhenti menggambar lagi padahal selangkah lagi menuju lomba se-Provinsi.

Kelas 5 sampai dengan kelas 6 saat di umumkan lomba juara menggambar adik kelas, selalu sedih ingin menangis mengingat dulu aku yang selalu dapat juara. Kelas 6nya pernah ikut lomba baca berita Bahasa Sunda di Benda, tak dapat juara sih hihihi.

Waktu menjadi pelajar SMP aku bersekolah di SMPN 1 Cicurug bakat menggambarku tak tersalurkan disini, aku menjadi siswa biasa seperti lainnya. Tak ada lomba yang menghampiri, aku merasa bakatku makin tak terasah. Sedih juga, aku jadi merasakan tak punya bakat. Ya, mau gimana lagi.

Saat SMA sekarang pun bakat menggambarku tak tersalurkan seperti SD dulu, aku juga bingung apa karena keterbatasan ide. Sekarang aku kelas 2, setahun lagi disini dan mencoba bergelut di bidang menulis, sekolah tak tahu aku sering mengikuti event lomba menulis online. Aku belajar lomba menulis puisi, cerpen, fiksi mini, artikel dan lainnya.

Setahun terakhir ini hobi baruku berjalan setiap hari, memang belum mendapat juara tapi setidaknya aku pernah jadi kontributor terpilih 3 kali dalam berbeda event lomba menulis. Seharusnya membeli buku karya cetaknya, tapi orangtuaku tak menyetujuinya mungkin terhalang oleh anggapan yang menganggap hal itu tidak penting, karyaku kan cuma selembar di buku cetak itu. Iya juga sih hehehe. Aku tak bisa berbuat apa-apa, hanya berharap kepada Allah untuk meminta yang terbaik untukku.

Aku selalu mencari info lomba di Google, mungkin setiap saat aku belajar mengikuti dari event lomba gratis. Aku pengen bisa mengukir pengalaman dalam setiap tahun, tapi ini belum tercapai. Semoga di lain waktu Allah mengabulkan semua Do'a dan harapanku. Aamiin.

Cara Juara Lomba Berdasarkan Pengalaman

Nah kali ini aku akan berbagi tips untuk menjadi juara lomba apapun, yakni:

Restu Orang Tua

Ini paling penting, saat aku selalu juara itu karena Do'a, harapan dan restu orangtuaku. Termasuk karena Ridho Allah SWT. Aku sebagai anak harus mengikuti perintah orangtuaku, mungkin ini jalan yang terbaik untuk aku.

Jangan pernah merasa bosan

Aku berhenti mengikuti lomba mungkin kesalahan terbesarnya memang karena bosan menggambar, mamahku pun menyetujui aku berhenti menggambar. Padahal seharusnya aku tak bercerita ke mamahku bahwa aku kali itu bosan, bisa jadi hanya bosan yang sementara kan? Hehe sial.

Terus menghasilkan sebuah karya

Saat aku vacum dari dunia menggambar, aku benar-benar tak berkutik dengan alat gambar. Salah besar jika kalian berhenti dari bakat yang kalian punya seperti aku, sayang banget.

Mencoba hal baru

Setelah dari dunia menggambar, aku mencoba dunia menulis. Masih penulis amatir sih hehe tapi kita harus belajar dari sekarang agar ilmu menulisnya makin terasah. Gak ada salahnya kan kalah lomba juga, kalah menang sudah biasa yang penting kita selalu berpartisipasi dan semangat menjalaninya. Aku mencoba tips ini dari diri sendiri, Kan kalian pasti tahu cerita diatas bakat dan hobiku menggambar, tapi kenapa jadi pindah ke dunia menulis. Ini pun sengaja aku mencari info lomba yang nemunya pasti lomba menulis. Hehe.

Jangan merasa tak punya bakat

Aku selalu berprasangka jelek pada diriku, seperti tak ada bakat. Padahal kalo di gali lagi pasti ada bakat kita yang tak disadari. Bahkan mungkin bakat terpendam kita belum tersalurkan maksimal.

Luaskan ide

Cari sebanyak-banyaknya referensi dunia hobimu, mau dari guru langsung ataupun internet juga bisa. Ide adalah suatu hal yang sangat luas, jangan membatasi diri berpikiran sempit dengan mengurung diri dan tak mengukir pengalaman.

Hobi tersalurkan, Ranking tetapi diraih

Hahaha aku dulu gak gitu, hobi memang tersalurkan tapi tidak dengan nasib rangkingku yang tadinya selalu masuk 3 besar, malah turun sampe pernah ke 6. Tetapi aku bangkit dan terakhir saat SD aku mendapatkan juara 3 UN tertinggi di sekolahku. Senang juga bisa dipanggil juara dan naik ke atas panggung (lagi). Alhamdulillah.

Fokus dengan bakat

Kalau kita fokus bergelut dalam dunia lomba apapun, pasti hasilnya maksimal kok. Jangan pernah menganggap remeh suatu bakat. Terus tuang ide brilian kalian. Pasti ada orang yang terinspirasi menjadi tertarik dan mencoba hobi dari bakat kalian.

Ingat waktu

Suka hobi kita boleh-boleh saja, tapi sisihkan waktu untuk waktu berkualitas dengan keluarga. In Syaa Allah keluarga pun senang kita tak melupakan orang yang ada di sekitar. Kalau sudah larut malam waktunya tidur, jangan menunda yang malah bikin ide kita kabur.

Isi kekosongan waktu dengan menulis

Berawal dari penulis amatir kayak aku. Ciptakan jejak hidupmu dengan menulis, mencoba menebar inspirasi untuk semua orang. Mungkin kalian lebih berbakat dalam menulis daripada aku. Aku selalu belajar menulis dalam kesempatan apapun.

Belajar dari masalalu

Mungkin kalo aku gak merasakan pengalaman kemarin, aku tak seperti ini. Alhamdulillah Allah udah memberiku kesempatan untuk merasakan hal yang membanggakan.  Masa lalu membuat kita tau apa arti kuat, tegar, dan sabar. Ukir indah pengalaman dari sekarang, belajar untuk menerima kekalahan dan kekecewaan.

Sekian dari aku mengenai tulisan cerita pengalaman menjadi jara dalam aneka lomba semoga artikel ini membantu dan bermanfaat khususnya untuk aku, dan umumnya untuk para pembaca. Kritik dan saran sangat aku perlukan demi dunia kepenulisanku, maaf jika banyak menemukan kesalahan karena semua kesalahan terletak di aku pribadi dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT.  Penulis dalam artikel ini adalah Sheilla Novianti, semoga bermanfaat. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cerita Pengalaman Juara dalam Aneka Lomba"