Pengalaman Jatuh Bangun Saat Bertengger Lomba

Pengalaman  Jatuh  Bangun Saat Bertengger Lomba


SeputarPembahasan.Com- Tidak jarang, kita itu sering iseng ikut lomba-lomba menulis. Apalagi saat waktu cukup luang, dimana tidak ada tugas yang menumpuk. Meskipun begitu, banyak sekali cobaan yang datang. Saat kita sedang semangat-semangatnya mencari lomba, eh persyaratannya belum memenuhi nih. Hyah bayar pendaftarannya segini, mau pakai uang gambar apa nih, haha.

Baca Juga: Pengalaman Juara International Speech Contest, Anda, The Next Juara!

Mungkin, kita juga sering ya, menemui suatu lomba yang kita banget, tapi deadline-nya sudah mepet. Lalu, bagaimana caranya keluar dari berbagai belenggu ini? Mari kita coba uraikan satu per satu solusinya.

Segala Cara Tentang Lomba

  • Setiap hari Minggu atau saat waktu luang, cek informasi lomba terbaru dari berbagai sumber. Salah satunya, dapat melalui @informasilomba pada line atau @informasilomba pada instagram.
  • Cari lomba yang kita itu memang srek dan tidak butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan itu.
  • Jangan melihat berapa hadiahnya, kita harus memperbaiki niat menulis kita. Yaitu, untuk berbagi pengalaman agar bermanfaat bagi orang lain. Kalau kita orientasinya cuma dunia saja, cuma harta melulu, tidak ada habisnya kan?
  • Fokus pada satu lomba terlebih dahulu.  Terkadang, kita pernah ya, sekali buka informasi lomba-lomba, ada banyak sekali lomba yang kita banget. Sebaiknya, dicatat saja, atau diurutkan menurut deadline-nya. Jadi, kita tahu mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Saya yakin, jika kita mengerjakan beberapa lomba sekaligus, konsentrasi kita akan terbagi, dan akhirnya pengerjaannya akan lama, berantakan. Mungkin ujung-ujungnya, tidak ikut lomba sana-sini karena sudah deadline. Saya sudah pernah mengalami hal seperti itu hehe. Dan saya juga tidak ingin hal serupa menimpa orang lain.
  • Jangan terlalu berangan-angan. Setiap bulan, bahkan setiap minggu, ada ada saja update info lomba terbaru. Bisa jadi, hanya satu atau dua yang sesuai dengan minat kita. Atau mungkin, jarang sekali yang peluang menangnya sedikit. Jadi, sekali dapat yang mantap, kita juga jangan terlalu berangan-angan, nanti jatuhnya sakit hehe. Yang mengerikan, bisa-bisa jadi trauma, kesal, dan akhirnya mogok menulis.

    Cukup ikuti saja prosedur lomba. Jika memungkinkan, pelajari lebih lanjut tujuan penyelenggara mengadakan lomba itu. Saat saya dapat juara pada lomba artikel, saya mencari-cari informasi tentang instansi yang mengadakan. Biasanya setiap penyelenggara pasti mencantumkan website-nya atau tujuannya secara langsung. Jadi, saat saya menulis artikel, faktanya banyak dan sesuai dengan tujuan maupun harapan mereka. Itu.
  • Jangan pernah berpikir bahwa ini semua hanya buang-buang waktu. Saya pernah berpikir seperti itu. Hasilnya, selama tiga bulan mogok ikut lomba-lomba menulis. Dan saya hanya fokus pada pelajaran di sekolah, paling-paling kalau ada waktu luang saya buat tidur. Hibernasi hehe. Karena bagiku saat itu, menulis hanya buang-buang waktu saja. Apalagi hasilnya pun juga tidak seberapa. Ah, itu pikiran pendek saya saat itu. Setelah tiga bulan berlalu, saya seperti mendapat tamparan keras. Teman dekat saya, mendapat predikat juara LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) yang pesertanya saat itu tidak sedikit. Saya langsung tergugah dan merasa bahwa tiga bulanku ini kayaknya cuma habis untuk tidur saja hehe. Usut punya usut, saya coba bertanya pada mereka, kok bisa sih, mereka dapat predikat juara itu. Apalagi LKTI, yang cenderung agak ribet dibandingkan dengan lomba lainnya, seperti cerpen, puisi, artikel, esai, dll.

    Ternyata, kunci mereka cuma ulet. Kalau sudah bertemu dengan satu lomba yang klik, langsung fokus saja. Lalu, aku tanya lagi, “Pelajaranmu apa nggak ketinggalan?”. “Enggak lah, kita kan kerja juga nggak sendiri, kita punya tim, jadi ya, agak rumit juga atur jadwalnya. Tapi bisa kok, jalan sedikit-sedikit.”, jawab mereka. Semenjak saat itu, saya sempat berpikir selama berjam-jam. Apa langkah selanjutnya yang akan kutempuh? Saya merupakan tipe anak yang lebih senang kalau lomba itu individual. Sendiri saja atur jadwal sulit, apalagi punya tim. Akhirnya, sejak saat itu, saya coba-coba menulis lagi. Namun, dengan pembagian waktu yang spesifik dan belajar dari kesalahan terdahulu, hasilnya, beberapa artikel, cerpen, puisi, LKTI, berhasil terselesaikan. Sebagian besar memang belum saya publikasikan sih. Beberapa juga hanya untuk tugas di sekolah. Jadi, itu kuncinya. ULET.
  • Pahami betul minat dan bakat.

    Lomba seperti apa yang kita ikuti, harus benar-benar sesuai dengan minat dan bakat kita. Jika tidak, kita mungkin akan tertatih-tatih dalam mengerjakannya. Ada seorang siswa yang sangat tertarik dengan yang namanya percobaan. Jadi, dia sering ikut LKTI untuk mengasah kemampuan dan hobinya. Ada juga yang sering baper, lalu dia mencurahkan segalanya ke puisi haha. Jadi, cari saja minat dan bakat kita, lalu kembangkan. Kita bisa minta bantuan pada guru BK, orang tua, kakak, paman, bibi, atau teman dekat kita yang bisa diajak konsultasi.

    Jadi, itu sebagian kecil dari pengalaman dalam riwayat kepenulisan yang saya punya. Memang, jika dihitung-hitung lagi, lebih banyak masa gagalnya daripada masa berhasilnya. Jika gagal, jadikan batu loncatan saja.
Demikianlah tulisan mengenai Pengalaman Jatuh Bangun Saat Bertengger Lomba. Adapun penulis di dalam artikel Pengalaman Jatuh Bangun Saat Bertengger Lomba adalah Naura Bathari, semoga dapat bermanfaat bagi egenap pembaca yang sedang encari "Tips Lomba". Trimakasih, baca juga tulisan lainnya;

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengalaman Jatuh Bangun Saat Bertengger Lomba"