8 Kriteria Memperoleh Beasiswa Bidikmisi
8 Kriteria Memperoleh Beasiswa Bidikmisi
SeputarPembahasan.Com- Mencapai pendidikan yang tinggi adalah salah satu cita-cita dari setiap insan dari berbagai kalangan, apalagi di zaman sekarang sudah dimudahkan dengan banyak jalan terutama bagi yang kurang mampu dari segi finansial yang memang berkomitmen untuk memperoleh pendidikan tinggi terutama pada jenjang perkuliahan.
Salah satu program pemerintah yang tidak asing lagi dalam bentuk bantuan finansial dalam pendidikan perkuliahan adalah program beasiswa Bidikmisi, yang mana beasiswa ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi dan calon mahasiswa tersebut berpotensi dan berkomitmen untuk menjalankan pendidikan di bangku perkuliahan dengan baik. Jika ada yang tidak begitu ‘ngeh’ tentang beasiswa Bidikmisi ini dan sudah mulai muncul banyak pertanyaan bagaimana wujud beasiswa Bidikmisi ini saya akan jelaskan singkatnya.
Baca: 10 Langkah Mendapatkan Beasiswa Bidikmisi
Salah satu program pemerintah yang tidak asing lagi dalam bentuk bantuan finansial dalam pendidikan perkuliahan adalah program beasiswa Bidikmisi, yang mana beasiswa ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi dan calon mahasiswa tersebut berpotensi dan berkomitmen untuk menjalankan pendidikan di bangku perkuliahan dengan baik. Jika ada yang tidak begitu ‘ngeh’ tentang beasiswa Bidikmisi ini dan sudah mulai muncul banyak pertanyaan bagaimana wujud beasiswa Bidikmisi ini saya akan jelaskan singkatnya.
Baca: 10 Langkah Mendapatkan Beasiswa Bidikmisi
Sebagai jebolan mahasiswa bidikmisi di salah satu universitas di Semarang saya merasa berbangga hati dan berbeban hati. Bagaimana tidak? Berbangga hati karena Puji Tuhan dari banyaknya calon mahasiswa se Indonesia yang mendambakan salah satu bentuk titipan Tuhan ini, saya dinyatakan lolos dan bisa kuliah secara ‘gratis’ plus mendapatkan ‘bantuan biaya hidup’ secara rutin setiap bulannya.
Nggak ada dong ya yang nggak pengen begini?. Dan saya juga merasa berbeban hati karena ibarat “tidak ada makan siang yang gratis”, saya di sini harus berkomitmen, memberikan hasil yang terbaik dengan apa yang sudah banyak saya peroleh tersebut dengan prestasi yang harus saya berikan selama di bangku perkuliahan. Jika ada yang bertanya ‘kok gitu?’ saya akan menjawab dengan tegas ‘ya memang harus begitulah!’.
Karena akan terdegar lucu ketika kita diberikan kesempatan untuk kuliah dengan begitu ‘dimanjanya’ yang tidak semua teman seusia kita beruntung bisa mendapatkan rezeki yang luar biasa ini sedangkan kita yang diberikan itu semua malah tidak memanfaatkannya dengan baik. Hmm.. Masa mau gitu? Situ sehat?.
Mungkin tidak ada yang tahu bagaimana pastinya dan rincinya untuk bisa lolos mendapatkan beasiswa Bidikmisi ini selain berlatar belakang dari keluarga kurang mampu dari segi ekonomi dan selain alasan bahwa kata orang jawa bilang ‘ah wong bejo’ (beruntung), karena sepertinya ini merupakan ‘dapur ibu’ yang tidak banyak yang tahu. Namun, ada beberapa hal yang harus benar-benar diperhatikan jika kalian ingin layak untuk dikatakan tepat sebagai mahasiswa yang pantas untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi ini. Apa itu? Kuy disimak!
Nggak ada dong ya yang nggak pengen begini?. Dan saya juga merasa berbeban hati karena ibarat “tidak ada makan siang yang gratis”, saya di sini harus berkomitmen, memberikan hasil yang terbaik dengan apa yang sudah banyak saya peroleh tersebut dengan prestasi yang harus saya berikan selama di bangku perkuliahan. Jika ada yang bertanya ‘kok gitu?’ saya akan menjawab dengan tegas ‘ya memang harus begitulah!’.
Karena akan terdegar lucu ketika kita diberikan kesempatan untuk kuliah dengan begitu ‘dimanjanya’ yang tidak semua teman seusia kita beruntung bisa mendapatkan rezeki yang luar biasa ini sedangkan kita yang diberikan itu semua malah tidak memanfaatkannya dengan baik. Hmm.. Masa mau gitu? Situ sehat?.
Mungkin tidak ada yang tahu bagaimana pastinya dan rincinya untuk bisa lolos mendapatkan beasiswa Bidikmisi ini selain berlatar belakang dari keluarga kurang mampu dari segi ekonomi dan selain alasan bahwa kata orang jawa bilang ‘ah wong bejo’ (beruntung), karena sepertinya ini merupakan ‘dapur ibu’ yang tidak banyak yang tahu. Namun, ada beberapa hal yang harus benar-benar diperhatikan jika kalian ingin layak untuk dikatakan tepat sebagai mahasiswa yang pantas untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi ini. Apa itu? Kuy disimak!
Kriteria Memperoleh Beasiswa Bidikmisi
Pastikan bahwa kalian adalah anak yang rajin belajar.
Setiap manusia memang diciptakan dengan kecerdasan yang berbeda. Tetapi percayalah tidak ada usaha yang sia-sia, rajin belajar juga dapat mengasah otak kita untuk selalu bekerja dan menjadi terbiasa terlatih untuk berfikir. Ibarat seorang empu yang menciptakan pisau pasti akan berbeda dan dengan tingkat ketajaman yang berbeda. Namun, tingkat ketajaman itu juga akan semakin bertambah apabila sering diasah bukan?
Kalian adalah orang yang pandai menghargai waktu.
Waktu adalah hal yang paling berharga yang kita miliki dan kita tidak akan pernah tahu sampai kapan waktu yang miliki di dunia. Jadi, selagi waktu itu masih milik kita usahakan kita selalu menghargainya dengan melakukan sesuatu sesuai dengan waktunya. Waktu belajar, waktu bersama dengan teman-teman, waktu istrahat dan lain sebagainya. Memang sulit untuk hidup dengan waktu yang amat teratur. Tetapi di situlah letak zona nyaman kita yang harus kita rubah untuk menjadi sosok yang lebih baik. Jangan mengatakan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, tetapi katakanlah hari ini harus menjadi baik sehingga patut dikenang di esok hari. Jika kalian ingin lolos beasiswa ini entah dengan seleksi SNMPTN, SBMPTN ataupun jalur yang lain, gunakanlah waktu kalian untuk belajar dengan giat mempersiapkannya dengan matang sebelum kalian menyesal nantinya. Karena waktu selalu datang tanpa kita minta dan waktu tidak akan pernah kembali meskipun kita minta. Jadi hargailah waktu.
Menghargai guru.
Ada lirik lagu seperti ini “hormati gurumu sayangi teman. Itulah tandanya kau murid budiman”. Jika kalian adalah pelajar yang budiman kalian akan selalu menghormati dan menghargai guru. Terutama biasanya bagi pelajar SMA yang kata orang adalah masa dimana sedang nakal-nakalnya. Jika saya berpesan untuk “tolong jangan nakal ya nak, jangan bandel ya nak!” sepertinya itu tidak akan manjur karena saya tahu masa SMA adalah masa dimana kita sedang mencari jati diri, teman sejati dan apapun itu. Saya hanya akan berpesan kepada kalian wahai para pelajar yang budiman, jika kalian nakal dan bandel jadilah anak nakal yang elegan, anak nakal yang punya prestasi yang bisa dibanggakan, dan senakal-nakalnya kalian di sekolah tolonglah selalu hargai seorang guru.
Bagi pelajar SMA yang akan meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi, kalian bisa menjadikan guru kalian di sekolah sebagai seorang guru dan sebagai seorang teman. Ilmu yang kalian dapatkan dari seorang guru memang sudah luar biasa tetapi jika kalian mendapatkan pula ilmu dari seorang teman bukankah itu ilmu yang lebih sempurna?. Lihatlah guru kalian di depan dan di belakang papan tulis. Jangan melihat dari apa yang sudai ia capai tapi lihatlah hal apa saja yang sudah ia lalui, dan belajarlah lebih dalam lagi mengapa ia bisa menjadi sekarang ini jauh dari kalian belajar matematika karena ujian hidup tidaklah hanya sebatas sulitnya rumus fisika dan kimia.
Restu orang tua.
Hal yang paling tidak bisa ditinggalkan ketika kita akan melalukan apapun dan sekecil apapun adalah restu orang tua. Orang tua adalah manusia di dunia yang paling mengakui adanya kita dan orang tua adalah manusia yang dekat dengan Tuhan karena Ridhanya Allah adalah Ridhanya orang tua. Bagi saya yang mempunyai orang tua yang berlatar belakang pendidikan minim, untuk meyakinkan bahwa ada ‘kuliah gratis’ itu susah sekali, karena fikiran mereka sudah termainset bahwa hanya orang yang beradalah yang bisa kuliah, dan bayangan mereka kuliah hanyalah sekolah dimana serba uang dan uang. Bagi kalian yang berminat untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi ini dan merasa kesulitan untuk meyakinkan orang tua sama halnya seperti yang saya alami dulu mohon jangan pernah marah dengan jawaban apapun yang terlontar dari orang tua kalian.
Mengertilah, zaman hidup mereka berbeda dengan zaman hidup kita yang sudah berkembang. Dengan zaman yang sudah berkembang ini cara berfikir kita juga harus berkembang, bagaimana meyakinkan orang tua kita dengan bahasa yang sederhana yang mudah mereka terima dan pahami. Dekati dan buat mereka mengerti bahwa beasiswa Bidikmisi itu memang benar adanya dengan bahasa dan cara kalian. Saya yakin, orang tua pasti akan melakukan yang terbaik untuk anaknya. Jangan pernah menentang orang tua karena akan percuma ketika kita melakukan sesuatu tanpa restu mereka sesuatu tersebut tidak akan pernah terwujud apa lagi jika sesuatu tersebut menyangkut masa depan kita.
Kemauan yang kuat.
Kemauan kuat kalian untuk tetap melanjutkan kuliah bisa menjadi alasan kalian untuk pantas mendapatkan beasiswa ini. Kemauan kalian untuk hidup berorientasi pada masa depan dengan ingin mencapai masa depan itu melalui proses kuliah meskipun dari segi finansial kurang mampu, beasiswa Bidikmisi ini wajib kalian perjuangan!. Kalian harus mempunyai satu tujuan yang kuat sebagai alat memperjuangkan beasiswa ini. Tujuan yang kuat ini juga akan selalu menjadi ‘charger’ bagi diri kita ketika kita sudah mulai berjalan dalam berjuang dan di tengah perjalanan kita menemukan rasa putus asa. Tujuan awal yang sudah kita tulis tersebut harus selalu menguatkan kemauan kita dalam mencapai cita-cita.
Semangat dan tidak minder.
Punya latar belakang keluarga yang kurang mampu dalam segi ekonomi bukanlah alasan untuk tidak semangat dan menjadikan kita minder untuk melakukan sesuatu terutama untuk kuliah, yang kebanyakan orang berfikir di sanalah tempatnya orang-orang berduit. Bukankah mereka yang berduit juga mayoritas itu adalah hasil dari orang tuanya? Hal yang paling saya ingat ketika saya ada di bangku SMA dan selalu saya tulis di buku adalah ucapan guru biologi saya, Pak Masruri yang mengatakan “kemiskinan bukanlah warisan genetik”. Kalimat sederhana tapi mempunyai makna yang dalam.
Kemiskinan yang sekarang orang tua kita rasakan bukanlah warisan genetik yang pasti akan diturunkan kepada keturunannya. Justru kita yang harus dan akan mengubahnya, salah satunya dengan cara belajar. Jadi, tetap semangat dan tidak perlu minder dengan alasan apapun. Jadikan apa yang kita rasakan sekarang menjadi alasan untuk kita tetap maju dan berjuang. Meskipun keadaan setiap orang berbeda, tetapi rasa semangat juang dalam mencapai cita-cita haruslah sama dan bila perlu haru selalu selangkah lebih maju.
Jujur.
Dalam seleksi beasiswa Bidikmisi ini ada beberapa tahapan salah satunya adalah tahap awal yakni tahap administrasi, dimana kita diminta untuk mengisi data yang selengkap-lengkapnya dari mulai data diri kita, orang tua bahkan tempat tinggal kita. Bersikap jujurlah dalam menjalankan tahap demi tahap proses tersebut.
Lakukan tahapan itu sesuai dengan keadaan yang itu memang benar-benar keadaan kita yang sesungguhnya. Tulislah apa adanya, tidak perlu dilebih-lebihkan dan tidak perlu memiskinkan diri demi mendapatkan beasiswa ini. Ingat! Sesuatu yang dimulai dengan ketidak jujuran pasti akan berhasil tidak baik nantinya. Kita juga harus selalu ingat rezeki sudah diatur oleh Tuhan, jadi jika jalan beasiswa ini adalah rezeki kita entah bagaimanapun caranya Tuhan pasti akan memberikannya.
Jadi tetap menjadi pribadi yang jujur karena banyak juga teman-teman kita di luar sana yang sama pantasnya mendapatkan beasiswa ini. Dan bersikap jujur pula apabila kalian mengikuti seleksi dengan jalur tes. Jujur dan tetap percaya pada kemampuan diri sendiri. Karena bagaimana bisa kalian dipercaya dengan beasiswa ini sedangkan kalian saja tidak bisa percaya pada diri kalian sendiri?
Selalu befikir positif.
Kekuatan berfikir positif memang benar adanya. Berfikir positif akan memprogram otak kita untuk selalu mengatur diri kita berperilaku positif dan menjadikan kita pribadi yang baik karena selalu dikelilingi hal-hal yang positif. Selalu berfikir positiflah untuk semua kejadian hal yang akan dan sudah terjadi. Berfikir positif bahwa kalian akan lolos dalam seleksi untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi ini. Jika memang sudah rezekinya pasti itu semua akan datang dan menjadi milik kalian tetapi jika dalam pahitnya kalian merasakan kegagalan, selalu berfikir positiflah bahwa kalian punya rezeki di jalan yang lain, Tuhan sudah mempersiapkan rezeki yang lebih baik dari ini dan kalian tidak perlu khawatir, Tuhan justru sudah menuliskannya jauh sebelum kita lahir bukan? Kita hanya saja harus tetap berusaha dan berdo’a.
Semua usaha yang sudah kita lakukan harus selalu diiringi dengan do’a. Karena saya pernah mendengar kata pepatah “usaha tanpa do’a adalah kesombongan, dan do’a tanpa usaha adalah kebohongan”. Jadi, bagi kalian yang sudah melakukan usaha apapun demi mendapatkkan beasiswa Bidikmisi ini kalian wajib berserah diri kepada Tuhan, mintalah yang memang terbaik untuk kalian. Karena menurut Tuhan, apa yang kita inginkan belum tentu itu yang terbaik untuk kita. Dan apapun yang terjadi jangan pernah merasa menjadi orang yang paling sedih, masih banyak orang di luar sana yang hidupnya jauh di bawah kita, jadi bersyukurlah atas kenikmatan hidup yang sudah kita rasakan ini karena kebahagiaan hidup kita tergantung seberapa banyaknya rasa syukur kita kepada Sang Pencipta. Jika suatu saat kita gagal jangan pernah merasakan iri dengan keberhasilan orang lain karena kita tidak pernah tahu usaha dan luka seperti apa yang sudah ia lalui sehingga menjadi sosok yang seperti itu. Jika kalian iri dengan keberhasilan orang lain, mengapa kalian tidak iri juga dengan luka dan kepahitan yang dialami oleh orang itu?. Bukankah luka dan keberhasilan yang dialami seseorang itu sudah satu paket?.
Apapun yang terjadi pada kita adalah suatu pembelajaran yang harus kita lalui agar kita bisa bersikap dewasa, maka jangan bersedih berlarut-larut dan jangan pernah menyalahkan hidup. Dalam perjalanan terkadang kita harus menemukan jalan yang salah, jalan buntu, jalan berliku lalu kita berputar-putar dan bahkan nyasar sebelum kita menemukan jalan yang benar. Jadi tetap semangat dan tetap berjuang!
Demikianlah tulisan mengenai 8 Kriteria Memperoleh Beasiswa Bidikmisi. Penulis dalam artikel ini adalah Esti Hilma Faodha. Semoga dapat bermanfaat. Trimakasih. Baca Juga Artikel Lainnya;
0 Response to "8 Kriteria Memperoleh Beasiswa Bidikmisi "
Posting Komentar