Keabadian dengan Karya Serta Kejayaan dengan Keputusan

Keabadian dengan Karya Serta Kejayaan dengan Keputusan


SeputarPembahasan.Com- Manusia adalah makhluk monodualis yaitu makhluk individu dan makhluk sosial. Makhluk individu merupakan hubungan kepada Tuhan sebagai indikator kualitas keimanan dan ketaqwaan yang dapat mengarahkan kepada pribadi beragama yang baik. Sedangkan, makhluk sosial merupakan hubungan kemasyarakatkan khususnya dalam hubungan kebermanfaatan terhadap sesama manusia.
Baca Juga: Cara Memanfaatkan Media Sosial Untuk Usaha
Kedua hal tersebut satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam diri setiap manusia. Tanpa adanya Tuhan yang menyertai ketenangan jiwa dan hati akan menjadi kosong. Begitu juga sebaliknya, tanpa hubungan sosial akan melahirkan prasangka dan menghilangkan pengakuan secara lahiriah dalam dunia. 

Realitas hubungan sosial manusia saat ini sangatlah jauh dari kata baik. Banyak orang menginginkan pengakuan atau dianggap berharga dan bermanfaat. akan tetapi, tidak melakukan tindakan nyata yang mengantarkan pada hal tersebut. Sebagai contoh kecil, orang ingin dianggap bermanfaat dan berharga tapi tidak memiliki gagasan yang dituangkan dalam karya yang dapat melahirkan pengaruh yang baik untuk orang lain. Padahal, dalam pendidikan sosial keagamaan mengajarkan untuk selalu berkarya agar segala amal kebaikan terus mengalir kedalam diri kita walau telah meninggal.

Dengan karya juga kita akan tetap hidup dan dianggap hidup selama-lamanya.  Sebab, nama kita selalu diingat dan dikenang oleh generasi setelah kita. Selain itu, orang juga ingin dianggap bermanfaat dan berharga dalam sebuah tindakan dan dalam sebuah pekerjaan. Akan tetapi, kita tidak pernah mencoba untuk membuat keputusan yang dapat dapat dipertanggung jawabkan dan bermanfaat bagi diri kita dan pekerjaan kita. Perlu diketahui kejayaan dan keputusan adalah dua hal yang saling melengkapi tanpa ada keputusan yang tegas dengan mempertimbangkan nilai. Maka, kejayaan tidak ada diperoleh.

Orang dianggap berjaya jika mau dan mampu mencoba dengan otak dan akalnya sendiri, jika hanya berangan-angan untuk jaya maka kejayaan hanya menjadi sebatas impian saja. Dengan sebuah keputusan untuk melakukan atau memberikan sesuatu hal yang transformatif dan konstruktif  berarti kita telah percaya pada diri dan telah punya jati diri.

Banyak orang pintar secara pemikiran memilih bungkam karena merasa dirinya telah dikalahkan oleh orang yang secara pemikiran masih sesungguhnya ia jauh dari kata pintar tetapi secara kemampuan berbicara dilihatnya dominan. Padahal apa yang diutarakan belum sepenuhnya sesuai dan memiliki dasar intelektualitas.

Hal tersebut terjadi karena kita selalu memungkinkan pandangan kita terhadap orang lain, padahal yang utama adalah pandangan kita terhadap diri kita. Sama halnya, banyak pula orang pandai dianggap mati karena ia tak memiliki karya yang dapat membuatnya tetap abadi dalam kehidupan. Jika kita ingin membantu bangsa ini jangan berpikir ke hal yang sulit untuk terjadi seperti, tapi bantulah dengan apa yang kita miliki dan telah ada dasarnya pada diri kita. Bangsa dianggap besar dan negara dianggap maju salah satu tolak ukurnya adalah mampu menelurkan warganya untuk selalu berkarya dalam segala bidang, yang dapat menjadi contoh bangsa dan negara lain. Selain itu, mampu membuat suatu keputusan yang secara idealis membuat hal yang berbeda dari kebanyakan orang dan memberikan dampak yang dapat dirasakan orang banyak.

Dalam susunan piramidal kehidupan orang dianggap jaya dan memiliki keabadian jika ia mampu menduduki posisi puncak. Semakin ke atas maka posisi tersebut adalah posisi yang tidak banyak orang dapat mendudukinya. Oleh karena itu, sama halnya keabadian sejati dengan karya jadilah manusia yang selalu melahirkan karya khususnya dalam bentuk fisik baik tulisan dan/ atau berbagai barang dan hal lainnya yang dapat dinikmati dan merubah manusia lain untuk belajar dari karya kita.  Kejayaan dengan keputusan, mengajarkan untuk berusaha menjadi para pembuat keputusan yang hakiki, dengan mempertimbangkan nilai manfaatnya bagi banyak orang. Sehingga, kita menjadi pusat peradaban dan bukan menjadi pengikut peradaban yang mudah terombang ambing. Dengan kita menjadi pusat peradapan secara tidak langsung mengangkat nama negeri kita ini menjadi pusat peradaban dunia. 

Opini ini ditulis oleh Ahmad Nuril Mubtadiin dengan alamat Emailnya adalah Nuril.ach@gmail.com.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Keabadian dengan Karya Serta Kejayaan dengan Keputusan"